Selasa, 05 Mei 2015

Am New :)

Dulu, setelah kamu pergi dengan percuma, sampai sekarang pun, semua tidak ada yang
berubah. Aku,  tetaplah menjadi aku. 
Aku  yang selalu merindukanmu, aku yang selalu
memanggil namamu diam-diam. 
Hari-hari
semenjak kamu pergi, semua terasa dingin.
Ini darahku mengalir tanpa ada rasa bahagia. Semua benar-benar biasa. Tidak ada satu pun
warna yang dapat mengukir senyum di kedua bibirku.

Aku selalu berharap kelak kamu akan  pulang dan kembali membahagiakan aku. Setiap hari, saat senja pulang ke tempatnya, aku selalu menitipkan rindu di sana. Saat purnama menyapa, 
tak luput aku juga menitipkan rindu dengan alasan yang sama: Aku ingin kamu pulang. 
Itu saja. Dan, sesederhana itu pintaku pada Tuhan.

Aku ingin merengkuh jemarimu seperti  yang sering dulu ku lakukan. 
Lalu, kamu menggamit tanganku erat. 
Aku rindu perihal yang pernah kita lewati bersama. 
Aku rindu senyum yang tampak keasliannya. 
Senyum yang memang benar-benar aku sedang  bahagia karenamu. 
Bukan seolah-olah aku jadikan senyum sebagai tameng penutup luka. Ketahuilah, 
itu sangat menyakitkan bagiku. Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa aku pun tidak seharusnya menjadi aku untuk  kesekian lamanya.  

Aku harus menjadi aku  yang baru. Menjadi aku yang lain. 
Menjadi aku yang bisa dan terbiasa tanpamu. Sejujurnya, itu sangatlah menyakitkan. 
Sebab aku harus melawan arus hati. 
Dan ketahuilah, itu tidak begitu mudah seperti apa yang kamu terka. 
Aku harus dengan segera menghapus segala rasa. 
Aku harus dengan segera mulai terbiasa.

Jika pada akhirnya aku gagal, mungkin aku akan kembali menjadi aku yang dulu. Aku yang tetap mencintaimu, 
walau kamu tidak lagi pernah membuka hatimu untukku. Aku yang tetap merindukanmu, 
walau kamu tidak lagi pernah mendengarkan lara tentang  rinduku. 
Biar aku tenggelam bersama senja dengan rindu yang sama. 
Biar purnama menerangi malam-malam gelapku dengan rindu yang sama pula. Kelak, akan ada senja-senja yang lain 
yang dapat mengukir senyumku. Senja yang beda, di tempat yang berbeda. 
Kelak, akan ada rekata bintang yang lain yang menerangi malam gelapku. Sehingga aku tidak lagi harus
menitipkan rindu dengan alasan yang sama :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar